Nama :
Nur Winda Sari
Nis :
114717
Kelas :
XII.C
Kelompok : C2.2
Tanggal : 02 Desember
2013
Judul Penetapan : Penentuan Kadar Eugenol Dalam Minyak Cengkeh
Tujuan Penetapan :
1) Memisahkan kadar
Eugenol yang terkandung dalam sampel
2) Menentukan Kadar Eugenol dalam sampel
Dasar Prinsip :
Eugenol sebagai molekul terpen dalam sampel tidak
mengamali penyabunan seperti asam lemak / minyak ( saponifikasi ), akan
terpisah dari campuran dan dapat ditentukan kada eugenolnya.
Reaksi :
Landasan Teori :
Minyak Atsiri merupakan
suatu minyak yang mudah menguap (volatile oil) biasanya terdiri dari senyawa
organik yang bergugus alkohol, aldehid, keton dan berantai pendek. Minyak
atsiri dapat diperoleh dari penyulingan akar, batang, daun, bunga, maupun biji
tumbuhan, selain itu diperoleh juga terpen yang merupakan senyawaan hidrokarbon
yang bersifat tidak larut dalam air dan tidak dapat disabunkan. Beberapa contoh
minyak atsiri yaitu minyak cengkeh, minyak sereh, minyak kayu putih, minyak
lawang dan dan lain-lain.
Penetapan yang dilakukan dalam praktikum ini ialah:
1. Penetapan
kadar eugenol dalam minyak cengkeh
Minyak atsiri yang
dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan cengkeh. Sebagian besar Eugenol. Eugenol
termasuk golongan Fenol, sehingga dapat disabunkan oleh NaOH membentuk garam.
Natrium eugenolat yang larut dalam air. Dengan melakukan penyabunan minyak
cengkeh pada alat labu Cassia yang berskala pada lehernya, karena terpen tidak
dapat disabunkan dan tidak larut dalam air, maka volume terpen bisa diketahui.
Volume minyak eugenol dapat diketahui dari selisih anatara volume minyak
cengkeh dikurangi volume terpen.
1. Penetapan
kadar sitronellal dalam minyak sereh
Minyak sereh diperoleh
dari hasil penyulingan batang atau akar tumbuhan sereh. Minyak sereh merupakan
sumber geraniol dan sitronellal. Mutu minyak sereh ditentukan oleh kandungan
kedua komponen tersebut terutama sitronellal. Sitronellal termasuk golongan alkanal.
Sehingga dapat ditetapkan dengan Metode Asidimetri, dimana sitronellal
direaksikan dengan hidroksilamin-HCl akan membebaskan HCl, lalu HCl
direaksikan dengan KOH-alkohol berlebih, maka kelebihan KOH-alkohol akan
dititar oleh HCl. Dengan dilakukan blanko, maka kadar sitronellal dapat
diketahui.
Metode Ekstraksi Pelarut
Ekstraksi pelarut adalah
metode pemisahan yang didasarkan pada kelarutan dua jenis pelarut yang tidak
saling campur, misalnya benzena, karbon teta klorida atau kloroform. Batasan
dari ekstraksi pelarut adalah dapat di transforkannya zat terlarut pada jumlah
yang berbeda dalam kedua fase terklorat. Bila dalam suatu sistem terdapat dua
lapisan cairan yang tidak dapat bercampur dan kemudian dimasukkan senyawa yang
lain, maka senyawa tersebut akan terdistribusi dalam dua lapisan cairan
tersebut. Menurut hukum distribusi Nerst, jika C1 adalah
konsentrasi zat terlarut dalam fase I dan C2 adalah konsentrasi
zat terlarut dalam fase 2, maka perbandingan senyawa baru yang terdapat dalam
larutan 1 dan 2 adalah:
K = C1/C2, dengan K = tetapan
distribusi
Proses ekstraksi pelarut berlangsung tiga tahap, yaitu:
1.
Pembentukan kompleks tak bermuatan yang merupakan golongan
ekstraksi.
2.
Distribusi dari kompleks yang tereksitasi.
3.
Interaksinya yang mungkin dalam fase organik
Hasil ekstraksi yang baik
diperoleh jika jumlah ekstraksi yang dilakukan berulang kali dengan jumlah
pelarut sedikit demi sedikit. Ekstraksi pertahap baik digunakan jika
perbandingan distribusi besar. Alat yang digunakan pada ekstraksi ini adalah
corong pemisah ( Underwood, 1986 ).
Alat / Bahan
:
Alat :
- Pipet volume 10 mL
- Labu cassia 100 mL
- Gelas ukur
- Waterbath
- Timer
Bahan :
- Minyak
cengkeh
- NaOH
Cara Kerja :
1. Dipipet
teliti contoh 10 ml ke dalam labu Cassia.
2. Ditambahkan
35 ml NaOH 1 N.
3. Dihomogenkan
selama 5 menit.
4. Setelah
itu dipanaskan di atas penangas air selama 10 menit.
5. Ditambahkan
NaOH 1 N hingga lapisan eugenol berada di dalam skala labu cassia.
6. Didiamkan
semalaman dan dicatat volume eugenolnya.
Pengamatan :
·
volume terpen : 8,10 ml
·
volume sampel : 10 ml
perhitungan :
Kadar
eugenol = Volume
Terpen x 100 %
Volume
Sample
= 8,10
ml X 100%
10
ml
= 81
%
Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa Kadar Eugenol dalam sample Minyak Cengkeh adalah sebesar 81%
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar