LAPORAN LENGKAP
Nama :
Nur Winda Sari
Kelas/Nis : XII.C / 114717
Kelompok : C2.2
Tanggal
Mulai : 03 Maret 2014
Tanggal Selesai : 03 Maret
2014
Judul
Penetapan : PenetapanUji Biuret
Tujuan
Penetapan : Untuk
mengetahui ada tidaknya kandungan biuret pada pupuk
Dasar
Prinsip
:
2 molekul Urea pada suhu
tinggi bergabung atau berpolimerisasi membentuk senyawabiuret.
Keberadaannya dapat diketahui dari reaksi biuret dengan garam tembaga
kompleks membentuk kompleks yaengberwarna lembayung.
Reaksi :
Landasan
Teori
:
“UJI BIURET”
Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida dalam suatu zat
yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan adanya protein, karena asam amino berikatan
dengan asam amino yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan
peptida merupakan ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil
suatu molekul berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain.
Reaksi tersebut melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi
kondensasi. Dengan adanya dua molekul asam amino yang berikatan
dengan ikatan peptida dan membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut
yang akan bereaksi dengan reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif
uji biuret ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat
adanya persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan
peptida dan O dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang
berikatan) akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit
asam amino yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda.
"Pupuk urea"
Sekitar 90%
urea industri digunakan sebagai pupuk kimia.
Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertaniansebagai pupuk kimia pemasok
unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan
melepaskan ion amonium. Kandungan N pada urea adalah
46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
Karena penting
dalam pembangunan pertanian, pupuk urea seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu
negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam
dua bentuk: bersubsidi (berwarna
merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna
putih, untuk dipasarkan secara komersial).
Pupuk urea dihasilkan
sebagai produk samping pengolahan gas alam atau
pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan
industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser.
Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida)
menghasilkan amonium karbamat. Selanjutnya,
amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk menghasilkan urea
dan air.
Catatan:
Uji biuret biasa digunakan untuk uji protein secara
umum. Uji biuret akan menunjukkan hasil negatif pada asam amino bebas karena
tidak memiliki ikatan peptida. Gambar disamping menunjukkaan hasil positif uji
biuret terhadap suatu larutan yang ditandai dengan berubahnya larutan menjadi
berwarna ungu.
Alat & Bahan :
v Alat
1. Tabung Reaksi
2. Spatula
3. Gelas piala
4. Pipet tetes
v Bahan
1. Air ( Aquadest )
2. Alkohol
3. CuSO4 1%
4. NaOH 30%
5. Pupuk UREA
Cara
Kerja
:
Ø Dilarutkan sedikit contoh ( Pupuk UREA )
kedalam tabung reaksi dengan air dan alkohol
Ø Dibubuhi beberaa tetes larutan CuSO4 1% dan
NaOH 30%
Ø Dibandingkan dengan standar ( CuSO4 1%
+ NaOH 30% + air + alkohol)
Ø Diamati warna larutan ( bila terbentuk
warna lembayung maka biuret/protein (+) dan sebaliknya).
Pengamatan
:
Ø warna larutan sebelum ditambahkan CuSO4 1%
dan NaOH 30% : Biru
Ø warna larutan standar :
Lembayung
Ø warna larutan setelah dibandingkan dengan
standar : Biru
Kesimpulan
:
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada
sampel pupuk urea tidak dapat membentuk senyawa biuret yang berwarna lembayung
muda atau ungu (-)
Daftar
Pustaka
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar