LAPORAN LENGKAP
Nama :
Nur Winda Sari
Kelas/Nis : XII.C / 114717
Kelompok : C2.2
Tanggal Mulai : 16 Maret
2014
Tanggal
Selesai : 16 Maret 2014
Tujuan Penetapan : Untuk
dapat mengetahui kadar P2O5 yang terlarut dalam air
Dasar Prinsip :
Sampel diendapkan dengan NH4OH dengan
penambahan NH4Cl, lalu dipijarkan
Reaksi :
Landasan Teori :
Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah
diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %).
Keterdapatannya di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi
Utara, Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara,
Kalimantan, dan Irian Jaya.
Di Indonesia,
eksplorasi fosfat dimulai sejak tahun 1919. Umumnya, kondisi endapan fosfat
guano yang ada ber-bentuk lensa-lensa, sehingga untuk penentuan jumlah
cadangan, dibuat sumur uji pada kedalaman 2 -5 meter. Selanjutnya, pengambilan
conto untuk analisis kandungan fosfat. Eksplorasi rinci juga dapat
dilakukan dengan pemboran apabila kondisi struktur geologi total diketahui.
Fosfor merupakan salah
satu bahan kimia yang sangat penting bagi mahluk hidup. Fosfor terdapat di alam
dalam dua bentuk yaitu senyawa fosfat organik dan senyawa fosfat anorganik.
Senyawa fosfat organik terdapat pada tumbuhan dan hewan, sedangkan senyawa
fosfat anorganik terdapat pada air dan tanah dimana fosfat ini terlarut dia air
tanah maupun air laut yang terkikis dan mengendap di sedimen.
Fosfor juga merupakan
faktor pembatas. Perbandingan fosfor dengan unsur lain dalam ekosistem air
lebih kecil daripada dalam tubuh organisme hidup. Diduga bahwa fosfor merupakan
nutrien pembatas dalam eutrofikasi; artinya air dapat mempunyai misalnya konsentrasi
nitrat yang tinggi tanpa percepatan eutrofikasi asalkan fosfat sangat rendah (
Sastrawijaya, 1991). Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai
senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat
tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel
organisme air.
Di daerah pertanian
ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai atau danau
melalui drainase dan aliran air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai melalui
air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan detergen yang mengandung
fosfat, seperti industri logam dan sebagainya. Fosfat organis terdapat dalam
air buangan penduduk (tinja) dan sisa makanan. Fosfat organis dapat pula
terjadi dari ortofosfat yang terlarut melalui proses biologis karena baik
bakteri maupun tanaman menyerap fosfat bagi pertumbuhannya ( Alaerts, 1984).
Keberadaan senyawa fosfat dalam air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan
ekosistem perairan. Bila kadar fosfat dalam air rendah (< 0,01 mg P/L),
pertumbuhan ganggang akan terhalang, kedaan ini dinamakan oligotrop. Sebaliknya
bila kadar fosfat dalam air tinggi, pertumbuhan tanaman dan ganggang tidak
terbatas lagi (kedaaan eutrop), sehingga dapat mengurangi jumlah oksigen
terlarut air. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kelestrian ekosistem perairan.
Kegunaan
Fosfor/Fosfat Kegunaan fosfor yang penting adalah dalam pembuatan pupuk, dan
secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, pestisida, odol dan
deterjen. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat tulang dan gigi. 2.6
Proses Fosfor / Fosfat Dalam Lingkungan Hidup Perputaran unsur fosfor dalam
lingkungan hidup relatif sederhana bila dibandingkan dengan perputaran bahan
kimia lainnya, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai
pembawa energi dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat). Perputaran unsur fosfor
adalah perputaran bahan kimia yang menghasilkan endapan seperti halnya
perputaran kalsium.
Dalam
lingkungan hidup ini tidak diketemukan senyawa fosfor dalam bentuk gas, unsur
fosfor yang terdapat dalam atmosfir adalah partikel-partikel fosfor padat. Batu
karang fosfat dalam tanah terkikis karena pengaruh iklim menjadi
senyawa-senyawa fosfat yang terlarut dalam air tanah dan dapat
digunakan/diambil oleh tumbuh-tumbuhan untuk kebutuhan hidupnya /pertumbuhannnya.
Penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati serta detergen
limbah rumah tangga ) menghasilkan senyawa-senyawa fosfat yang dapat
menyuburkan tanah untuk pertanian. Sebagai senyawa fosfat yang terlarut dalam
air tanah akan terbawa oleh aliran air sungai menuju ke laut atau ke danau,
kemudian mengendap pada dasar laut atau dasar danau.
PUPUK TSP
Pupuk TSP adalah nutrient anorganik yang digunakan untuk
memperbaiki hara tanah untuk pertanian. TSP artinya triple super phosphate. Rumus
kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5 pupuk ini sekitar 44-46%, namun di lapangan bisa
mencapai 56 %. TSP dibuat dengan sistem proses. Pada pembuatannya, batuan
alam (rockphosphate) fluor apatit diasamkam dengan asam fosfat hasil proses
sebelumnya. Reaksi dasarnya sebagai berikut:
Ca3(PO4)2CaF + H3PO4 -->
Ca(H2PO4)2 + Ca(OH)2 + HF
Alat & Bahan :
v Alat
·
Gelas
Piala 100 , 300 ml
·
Gelas
Ukur 10 ml
·
Neraca
Digital
·
Kaki
Tiga
·
Corong
·
Pengaduk
·
Cawan
Porselin
·
Tanur
·
Eksikator
·
Kertas
Saring
·
Bahan
·
Pupuk
TSP
·
Aquadest
Panas
·
NH4Cl
2M
·
Campuran
Magnesia
·
HCl
1:1
·
Indikator
PP
·
NH4OH
(1:10) & (1:20)
Cara
Kerja
:
1. Ditimbang pupuk
TSP + 1 g.
2. Dilarutkan dengan aquadest
kedalam gelas piala kemudian dipanaskan.
3. Saring dengan kertas saring
berlipat.
4. Endapan dicuci dengan 3×10 ml
aquadest panas
5. Filtrat ditampung lalu,
ditambahkan NH4Cl 2M + 10 mL.
6. Ditambahkan campuran
Magnesia 10 mL, jika keruh ditambahkan HCl 1:1 hingga larut
7. Dibubuhi indikator PP
kemudian endapkan dengan NH4OH 1:10 berlebih, hingga larutan berwarna merah
muda seulas.
8. Didinginkan dalam es
9. Lalu, disaring dan dicuci
hingga bebas Cl- dengan NH4OH 1:20
10. Endapan dikeringkan dalam oven (T=1050C)
11. Endapan diperarang, dipijarkan, didinginkan,
dan timbang hingga bobot tetap.
12. Menghitung kadar P2O5 dalam air
Pengamatan
:
1. Bobot cawan
kosong : 25, 2215
Gram
2. Bobot cawan +
abu :
25, 4329 Gram
3. Bobot
Abu
: 0,2114 Gram
4. Bobot
sample
: 1,0008 Gram
Perhitungan
:
Kadar P205
= Mr/Ar x Bobot abu X 100%
Mg Sampel
= 142/222 x 211,4 mg X 100%
1000,8
mg
= 13,49 %
Kesimpulan
:
Dari
hasil pengamatan dan pehitungan dapat disimpulkan bahwa :
kadar P2O5 yang larut dalam air adalah sebesar 13,49
%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar