Rabu, 09 April 2014

Penetapan Kadar P2O5 yang larut dalam air

    LAPORAN LENGKAP

Nama                              :  Nur Winda Sari 
Kelas/Nis                        :  XII.C / 114717
Kelompok                       :  C2.2
Tanggal Mulai                 :  16  Maret 2014
Tanggal Selesai               :  16  Maret 2014             
Judul Penetapan              :   Penetapan kadar P2O5 yang larut dalam air
 Tujuan Penetapan           :   Untuk dapat mengetahui kadar P2O5 yang terlarut dalam air 
Dasar Prinsip                 :  

Sampel diendapkan dengan NH4OH dengan penambahan NH4Cl, lalu dipijarkan

Reaksi                            :




Landasan Teori  :
     Di Indonesia, jumlah cadangan yang telah diselidiki adalah 2,5 juta ton endapan guano (kadar P2O5= 0,17-43 %). Keterdapatannya di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan NTT, sedangkan tempat lainnya adalah Sumatera Utara, Kalimantan, dan Irian Jaya.
          Di Indonesia, eksplorasi fosfat dimulai sejak tahun 1919. Umumnya, kondisi endapan fosfat guano yang ada ber-bentuk lensa-lensa, sehingga untuk penentuan jumlah cadangan, dibuat sumur uji pada kedalaman 2 -5 meter. Selanjutnya, pengambilan conto untuk analisis kandungan fosfat. Eksplorasi rinci juga dapat dilakukan dengan pemboran apabila kondisi struktur geologi total diketahui.
          Fosfor merupakan salah satu bahan kimia yang sangat penting bagi mahluk hidup. Fosfor terdapat di alam dalam dua bentuk yaitu senyawa fosfat organik dan senyawa fosfat anorganik. Senyawa fosfat organik terdapat pada tumbuhan dan hewan, sedangkan senyawa fosfat anorganik terdapat pada air dan tanah dimana fosfat ini terlarut dia air tanah maupun air laut yang terkikis dan mengendap di sedimen. 
         Fosfor juga merupakan faktor pembatas. Perbandingan fosfor dengan unsur lain dalam ekosistem air lebih kecil daripada dalam tubuh organisme hidup. Diduga bahwa fosfor merupakan nutrien pembatas dalam eutrofikasi; artinya air dapat mempunyai misalnya konsentrasi nitrat yang tinggi tanpa percepatan eutrofikasi asalkan fosfat sangat rendah ( Sastrawijaya, 1991). Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme air. 
           Di daerah pertanian ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai atau danau melalui drainase dan aliran air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan detergen yang mengandung fosfat, seperti industri logam dan sebagainya. Fosfat organis terdapat dalam air buangan penduduk (tinja) dan sisa makanan. Fosfat organis dapat pula terjadi dari ortofosfat yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap fosfat bagi pertumbuhannya ( Alaerts, 1984). Keberadaan senyawa fosfat dalam air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem perairan. Bila kadar fosfat dalam air rendah (< 0,01 mg P/L), pertumbuhan ganggang akan terhalang, kedaan ini dinamakan oligotrop. Sebaliknya bila kadar fosfat dalam air tinggi, pertumbuhan tanaman dan ganggang tidak terbatas lagi (kedaaan eutrop), sehingga dapat mengurangi jumlah oksigen terlarut air. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kelestrian ekosistem perairan.
            Kegunaan Fosfor/Fosfat Kegunaan fosfor yang penting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, pestisida, odol dan deterjen. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat tulang dan gigi. 2.6 Proses Fosfor / Fosfat Dalam Lingkungan Hidup Perputaran unsur fosfor dalam lingkungan hidup relatif sederhana bila dibandingkan dengan perputaran bahan kimia lainnya, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pembawa energi dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat). Perputaran unsur fosfor adalah perputaran bahan kimia yang menghasilkan endapan seperti halnya perputaran kalsium. 
             Dalam lingkungan hidup ini tidak diketemukan senyawa fosfor dalam bentuk gas, unsur fosfor yang terdapat dalam atmosfir adalah partikel-partikel fosfor padat. Batu karang fosfat dalam tanah terkikis karena pengaruh iklim menjadi senyawa-senyawa fosfat yang terlarut dalam air tanah dan dapat digunakan/diambil oleh tumbuh-tumbuhan untuk kebutuhan hidupnya /pertumbuhannnya. Penguraian senyawa organik (tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati serta detergen limbah rumah tangga ) menghasilkan senyawa-senyawa fosfat yang dapat menyuburkan tanah untuk pertanian. Sebagai senyawa fosfat yang terlarut dalam air tanah akan terbawa oleh aliran air sungai menuju ke laut atau ke danau, kemudian mengendap pada dasar laut atau dasar danau.
PUPUK TSP

Pupuk TSP adalah nutrient anorganik yang digunakan untuk memperbaiki hara tanah untuk pertanian. TSP artinya triple super phosphate. Rumus kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5 pupuk ini sekitar 44-46%, namun di lapangan bisa mencapai 56 %. TSP dibuat dengan sistem proses. Pada pembuatannya, batuan alam (rockphosphate) fluor apatit diasamkam dengan asam fosfat hasil proses sebelumnya. Reaksi dasarnya sebagai berikut:
           Ca3(PO4)2CaF  +  H3PO4 --> Ca(H2PO4)2 + Ca(OH)2 + HF



Alat & Bahan                                    :

v   Alat             
·        Gelas Piala 100 , 300 ml
·        Gelas Ukur 10 ml
·        Neraca Digital
·        Kaki Tiga
·        Corong 
·         Pengaduk 
·        Cawan Porselin
·        Tanur 
·        Eksikator
·        Kertas Saring

·        Bahan            
·        Pupuk TSP
·        Aquadest Panas
·        NH4Cl 2M
·        Campuran Magnesia
·        HCl 1:1
·        Indikator PP
·        NH4OH (1:10) & (1:20)

Cara Kerja                           : 
1.     Ditimbang pupuk TSP + 1 g.
2.     Dilarutkan dengan aquadest kedalam gelas piala kemudian dipanaskan.
3.     Saring dengan kertas saring berlipat.
4.     Endapan dicuci dengan 3×10 ml aquadest panas
5.     Filtrat ditampung lalu, ditambahkan NH4Cl 2M + 10 mL.
6.     Ditambahkan campuran Magnesia 10 mL, jika keruh ditambahkan HCl 1:1 hingga larut
7.     Dibubuhi indikator PP kemudian endapkan dengan NH4OH 1:10 berlebih, hingga larutan berwarna merah muda seulas.
8.     Didinginkan dalam es
9.     Lalu, disaring dan dicuci hingga bebas Cl- dengan NH4OH 1:20
10.   Endapan dikeringkan dalam oven (T=1050C)
11.  Endapan diperarang, dipijarkan, didinginkan, dan timbang hingga bobot tetap.
12. Menghitung kadar P2O5 dalam air       


Pengamatan                       :
1.     Bobot cawan kosong          :  25, 2215 Gram
2.     Bobot cawan + abu            :  25, 4329 Gram
3.     Bobot Abu                          :  0,2114 Gram
4.     Bobot sample                     :  1,0008 Gram

Perhitungan                           :

Kadar  P205         =   Mr/Ar x Bobot abu  X 100%
                                       Mg Sampel
                  
                            =   142/222 x 211,4 mg  X 100%
                                            1000,8 mg

                            =   13,49 %

Kesimpulan                   :
         
          Dari hasil pengamatan dan pehitungan dapat disimpulkan bahwa :

kadar P2O5 yang larut dalam air adalah  sebesar  13,49 %

Tidak ada komentar:

Posting Komentar