Menurut
Coleman dan Hamman, berpikir kreatif adalah berpikir yang menghasilkan metode
baru, konsep baru, pengertian baru, perencanaan baru, dan seni baru. Rawlinston
menjelaskan, bahwa berpikir kreatif dinamakan berpikir divergen atau
lateral,yaitu menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak berhubungan.
Untuk dapat berpikir kreatif dengan
baik, diperlukan keberanian dan keyakinan pada diri sendiri. Orang berusaha
berpikir karena ada keinginan yang kuat pada pribadinya untuk menghasilkan sesuatu
kemajuan, akibat dari adanya dorongan untuk berprestasi yang tinggi serta
adanya kesadaran akan pentingnya sesuatu yang baru tersebut. Berpikir kreatif
sangat erat hubungannya dengan kreatifitas, karena kreatifitas merupakan hasil
dari proses berpikir kreatif yang dilakukan seseorang. Inovasi adalah penerapan
secara praktis gagasan yang kreatif.
2. Ciri dan Sifat Berpikir Kreatif
Berbagai
penelitian yang dilakukan oleh para ahli psikologi terhadap orang-orang yang
berpikir kreatif telah menghasilkan beberapa kriteria atau ciri-ciri. Menurut Danny
dan Davis, dalam penelitian terhadap para penulis dan arsitek yang kreatif
melalui identifikasi oleh anggota profesi mereka, menghasilkan bahwa orang yang
mempunyai kreatifitas yang tinggi itu cenderung memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
a. Fleksibel,
artinya luwes, tidak kaku harus mau menerima ide orang lain.
b. Tidak
konvensional, artinya tidak lugu, apa adanya.
c. Eksentrik
(aneh), artinya mempunyai pola pikir yang berbeda dengan orang lain.
d. Bersemangat,
artinya mempunyai antusias tinggi.
e. Bebas,
tidak mau terikat pada aturan-aturan tertentu.
f. Berpusat
pada diri sendiri.
g. Bekerja
keras.
h. Berdedikasi,
artinya memiliki keteguhan yang tinggi.
i.
Inteligen, memiliki pemikiran yang
tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar