1.
PENGERTIAN
ANGGARAN
Dimaksudkan
dengan Business Budget atau Budget (Anggaran) ialah suatu rencana yang disusun
secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan
dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu
yang akan datang. ( Drs. M. Munandar
: 1)
Adapun pengertian Anggaran atau Budgeting adalah proses
kegiatan yang menghasilkan anggaran (budget) sebagai hasil kerja
(output), serta proses kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi
anggaran, yaitu fungsi-fungsi pedoman kerja alat pengkoordinasian kerja dan
alat pengawasan kerja.
Proses kegiatan yang tercakup dalam
budgeting antara lain :
a. Pengumpulan data dan informasi yang
diperlukan untuk menyusun anggaran
b. Pengolahan dan penganalisaan data dan
informasi tersebut untuk mengadakan taksiran dalam rangka menyusun anggaran
c. Menyusun budget serta menyajikan
secara teratur dan sistematis
d. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran
e. Pengumpulan data dan informasi untuk
keperluan pengawasan kerja yaitu
untuk mengadakan penilaian (evaluasi)
terhadap pelaksanaan anggaran
f. Pengolahan dan penganalisaan data
tersebut untuk mengadakan interpretasi
dan memperoleh kesimpulan-kesimpulan
dalam rangka mengadakan
penilaian (evaluasi), menyusun
kebijaksanaan sebagai tindak lanjut dari
kesimpulan tersebut.
2.
MANFAAT
PENYUSUNAN ANGGARAN
Sebagaimana telah diutarakan di muka,
Budget mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu:
1.
Sebagai pedoman kerja
Budget berfungsi sebagai pedoman kerja
dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai
oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.
2.
Sebagai alat pengkoordinasian kerja
Budget berfungsi sebagai alat untuk
pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam
perusahaan saling menunjang, saling
bekerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan.
Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.
3.
Sebagai alat pengawasan kerja
Budget berfungsi pula sebagai tolak
ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan
perusahaan nanti. Dengan membandingkan antara apa yang tertuang di dalam Budget
dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai
apakah perusahaan telah sukses bekerja ataukah kurang sukses bekerja. Dari
perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpangan antara
Budgt dengan realisasinya, sehingga dpat pula diketahui kelemahan-kelemahan dan
kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan. Hal ini akan dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan yang sangat berguna untuk menyusun rencana-rencana
(Budget) selanjutnya secara lebih matang dan lebih akurat.
3.
JENIS-JENIS
ANGGARAN
Sebagai alat pengendalian, anggaran
perusahaan mempunyai ruang lingkup yang luas. Seluruh kegiatan yang ada di
dalam perusahaan akan terkait dengan anggaran perusahaan tersebut. Oleh karena
itu, maka anggaran perusahaan terdiri dari berbagai macam anggaran yang
mempunyai kegunaan sendiri-sendiri. Menurut Ellen Crishtina, M. Fuad, Sugianto
dan Edy (2001:12) anggaran dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.
Berdasarkan Ruang Lingkup atau
Intensitasnya
a.
Anggaran Komprehensif adalah anggaran
perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup menyeluruh yang mencakup seluruh
aktivitas perusahaan, baik di bidang pemasaran, produksi, keuangan, personalia
maupun administrasi
b.
Anggaran parsial adalah anggaran
perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas dan hanya mencakup
sebagian dari kegiatan perusahaan, misalnya terbatas pada kegiatan pemasaran
saja atau produksi saja.
2.
Berdasarkan Fleksibilitasnya
a.
Anggaran tetap adalah anggaran yang
disusun untuk periode waktu tertentu dengan volume yang sudah tertentu dan
berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya revenue, cost,dan expense
b.
Anggaran kontinu adalah anggaran yang
disusun untuk periode waktu tertentu dengan volume tertentu dan berdasarkan
volume tersebut diperkirakan besarnya revenue,
cost,dan expense, namun secara
periodik dilakukan penilaian kembali.
3.
Berdasarkan Periode Waktu
a.
Anggaran jangka pendek adalah rencana
kegiatan perusahaan secara rinci dalam satu tahun anggaran.
b.
Anggaran jangka panjang adalah rencana
kegiatan perusahaan dengan cakupan waktu yang panjang dengan penekanan pada pengembangan
profil perusahaan pada masa yang akan datang. Anggaran jangka panjang
mencerminkan perencanaan menyeluruh tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam
jangka panjang dan merupakan suatu kesatuan yang utuh dari rencana yang disusun
untuk kegiatan setiap tahun.
4.
PROSEDUR
PENYUSUNAN ANGGARAN
Pada dasarnya yang berwenang dan
bertanggung jawab atau penyusunan Budget serta pelaksanaan kegiatan Budgeting
lainnya , ada di tangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini disebabkan
karena pimpinan tertinggi perusahaanlah yang paling berwenang dan paling
bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Namun
demikian tugas menyiapkan dan menyusun Budget serta kegiatan-kegiatan Budgeting
lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pempinan tertinggi perusahaan,
melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan.
5.
KETERBATASAN
ANGGARAN
- keterbatasan standar yaitu :
Penetapan
standar yang kurang akurat
Perubahan
kondisi yang dapat mempengaruhi standar
- Keterbatasan analisis selisih :
Tidak
menjelaskan alasan terjadinya selisih dan tindakan yang perlu dilakukan
Tidak
menjelaskan selisih yang terjadi itu penting atau tidak
Laporan selisih
hanya menunjukkan apa yang telah terjadi tidak menunjukkan pengaruh di masa
mendatang
Manajer menjadi
lebih tergantung pada keterangan atau ramalan
Penyeimbangan
selisih akan membingungkan pembaca laporan tersebut
6.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN
Faktor
–faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran secara garis besar dibedakan menjadi
dua kelompok , yaitu:
1)
Faktor-faktor intern, yaitu data,
informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri.
Faktor-faktor tersebut antara lain berupa:
a)
Penjualan tahun-tahun yang lalu;
b)
Kebijaksanaan perusahaan yang
berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual,
pemilihan saluran distribusi dan sebagainya;
c)
Kapasitas produksi yang dimiliki
perusahaan;
d)
Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan,
baik jumlahnya (kuantitatif) maupun keterampilan dan keahliannya (kualitatif);
e)
Modal kerja yang dimiliki perusahaan;
f)
Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki
perusahaan;
g)
Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan
yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang
pemasaran, di bidang produksi, di bidang pembelanjaan, di bidang administrasi
maupun di bidang personalia.
2)
Faktor-faktor ekstern, yaitu data,
informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi dirasa
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Factor-faktor tersebut antara
lain berupa:
a)
Keadaan persaingan;
b)
Tingkat pertumbuhan penduduk;
c)
Tingkat penghasilan masyarakat;
d)
Tingkat pendidikan masyarakat;
e)
Tingkat penyebaran penduduk;
f)
Agama, adat istiadat dan
kebiasaan-kebiasaan masyarakat ;
g)
Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik
di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan;
h)
Keadaan perekonomian nasional maupun
internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar