Kamis, 01 Mei 2014

GAMBARAN UMUM ANGGARAN



1.        PENGERTIAN ANGGARAN
       Dimaksudkan dengan Business Budget atau Budget (Anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.      ( Drs. M. Munandar : 1)
       Adapun pengertian Anggaran atau Budgeting adalah proses kegiatan yang menghasilkan anggaran (budget) sebagai hasil kerja (output), serta proses kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi anggaran, yaitu fungsi-fungsi pedoman kerja alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja.
Proses kegiatan yang tercakup dalam budgeting antara lain :
a. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran
b. Pengolahan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan taksiran dalam      rangka menyusun anggaran
c. Menyusun budget serta menyajikan secara teratur dan sistematis
d. Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran
e. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja yaitu
untuk mengadakan penilaian (evaluasi) terhadap pelaksanaan anggaran
f. Pengolahan dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi
dan memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan
penilaian (evaluasi), menyusun kebijaksanaan sebagai tindak lanjut dari
kesimpulan tersebut.

2.        MANFAAT PENYUSUNAN ANGGARAN
Sebagaimana telah diutarakan di muka, Budget mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu:
1.      Sebagai pedoman kerja
Budget berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.
2.      Sebagai alat pengkoordinasian kerja
Budget berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan saling menunjang, saling  bekerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.
3.      Sebagai alat pengawasan kerja
Budget berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan membandingkan antara apa yang tertuang di dalam Budget dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja ataukah kurang sukses bekerja. Dari perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpangan antara Budgt dengan realisasinya, sehingga dpat pula diketahui kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan. Hal ini akan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan yang sangat berguna untuk menyusun rencana-rencana (Budget) selanjutnya secara lebih matang dan lebih akurat.


3.        JENIS-JENIS ANGGARAN
Sebagai alat pengendalian, anggaran perusahaan mempunyai ruang lingkup yang luas. Seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan akan terkait dengan anggaran perusahaan tersebut. Oleh karena itu, maka anggaran perusahaan terdiri dari berbagai macam anggaran yang mempunyai kegunaan sendiri-sendiri. Menurut Ellen Crishtina, M. Fuad, Sugianto dan Edy (2001:12) anggaran dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.      Berdasarkan Ruang Lingkup atau Intensitasnya
a.  Anggaran Komprehensif adalah anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup menyeluruh yang mencakup seluruh aktivitas perusahaan, baik di bidang pemasaran, produksi, keuangan, personalia maupun administrasi
b.  Anggaran parsial adalah anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas dan hanya mencakup sebagian dari kegiatan perusahaan, misalnya terbatas pada kegiatan pemasaran saja atau produksi saja.
2.      Berdasarkan Fleksibilitasnya
a.       Anggaran tetap adalah anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dengan volume yang sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya revenue, cost,dan expense
b.      Anggaran kontinu adalah anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dengan volume tertentu dan berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya revenue, cost,dan expense, namun secara periodik dilakukan penilaian kembali.
3.      Berdasarkan Periode Waktu
a.       Anggaran jangka pendek adalah rencana kegiatan perusahaan secara rinci dalam satu tahun anggaran.
b.      Anggaran jangka panjang adalah rencana kegiatan perusahaan dengan cakupan waktu yang panjang dengan penekanan pada pengembangan profil perusahaan pada masa yang akan datang. Anggaran jangka panjang mencerminkan perencanaan menyeluruh tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka panjang dan merupakan suatu kesatuan yang utuh dari rencana yang disusun untuk kegiatan setiap tahun.
                                                                                           
4.        PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN
Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atau penyusunan Budget serta pelaksanaan kegiatan Budgeting lainnya , ada di tangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini disebabkan karena pimpinan tertinggi perusahaanlah yang paling berwenang dan paling bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Namun demikian tugas menyiapkan dan menyusun Budget serta kegiatan-kegiatan Budgeting lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pempinan tertinggi perusahaan, melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan.

5.        KETERBATASAN ANGGARAN
  1.  keterbatasan standar yaitu :
Penetapan standar yang kurang akurat
Perubahan kondisi yang dapat mempengaruhi standar
  1. Keterbatasan analisis selisih :
Tidak menjelaskan alasan terjadinya selisih dan tindakan yang perlu dilakukan
Tidak menjelaskan selisih yang terjadi itu penting atau tidak
Laporan selisih hanya menunjukkan apa yang telah terjadi tidak menunjukkan pengaruh di masa mendatang
Manajer menjadi lebih tergantung pada keterangan atau ramalan
Penyeimbangan selisih akan membingungkan pembaca laporan tersebut

6.        FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN
Faktor –faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran secara garis besar dibedakan menjadi dua kelompok , yaitu:
1)      Faktor-faktor intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa:
a)      Penjualan tahun-tahun yang lalu;
b)      Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya;
c)      Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan;
d)     Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya (kuantitatif) maupun keterampilan dan keahliannya (kualitatif);
e)      Modal kerja yang dimiliki perusahaan;
f)       Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan;
g)      Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, di bidang produksi, di bidang pembelanjaan, di bidang administrasi maupun di bidang personalia.
2)      Faktor-faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Factor-faktor tersebut antara lain berupa:
a)      Keadaan persaingan;
b)      Tingkat pertumbuhan penduduk;
c)      Tingkat penghasilan masyarakat;
d)     Tingkat pendidikan masyarakat;
e)      Tingkat penyebaran penduduk;
f)       Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat ;
g)      Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan;

h)      Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar